Posted by : a Friday, December 8, 2017


Banyak sekali terdapat istilah-istilah fotografi dan fungsi pada kamera yang wajib diketahui oleh juru foto. Namun, tidak sedikit pula yang belum mengetahui istilah-istilah tersebut. Satu lagi istilah yang penting untuk diketahui oleh para juru foto adalah Aperture.
Aperture secara sederhana bisa diartikan bukaan lensa yang mempengaruhi jumlah cahaya yang masuk ke Sensor. Nilai aperture yang kita pilih akan menentukan bukaan seberapa kecil atau besarnya bukaan lensa. Semakin besar bukaan lensa maka semakin besar pula cahaya yang masuk, dan sebaliknya semakin sempit bukaan lensa maka semakin sedikit cahaya yang masuk.
Satuan aperture adalah f-stop, misalnya f/2.8, f/5, f/8, f/22 dan lain-lain. Pengaturan aperture sangat bergantung pula dengan pengaturan Shutter Speed dan ISO, seperti yang dijaelaskan dalam artikel mengenal segitiga Exposure. Jadi semakin rendah nilainya (ex. f/2.8) maka semkin lebar bukaannya, dan sebaliknya semakin besar nilainya seperti f/22 maka semakin kecil bukaannya yang bisa dilihat dari gambar diatas.
Ketika kita mengubah Nilai aperture maka akan berpengaruh terhadap Depth of Field. Depth of Field sendiri adalah area tajam / area fokus pada gambar. Aperture berbanding terbalik dengan Depth of Field, jadi ketika kita atur bukaan aperture terlebar(angka kecil) maka Depth of Field tersempit akan kita dapatkan, sebaliknya jika kita mengatur bukaan aperture tersempit(angka besar) maka Area Depth of Field terluas yang kita dapatkan. Depth of Field Sempit berarti sedikit area fokus dan banyak area blur/tidak fokus. 
Pengaturan Aperture ini sangat bermanfaat dalam fotografi jenis apapun, baik itu landscape(pemandangan), portrait(wajah) dan macro. dalam fotografi landscape biasanya digunakan bukan aperture terkecil (angka besar) sehingga semua area tampak tajam / fokus, baik area foreground atau background, dengan menggunakan lensa wide angle akan dihasilkan gambar yang sangat dramatis. Sedangkan dalam fotografi Portrait kadangkala menggunakan bukaan aperture lebar(nilai kecil) ini adalah untuk mengisolasi subjek agar lebih dominan dan tidak dikacaukan oleh background, dan biasanya menggunakan lensa tele menengah. Dalam fotografi macropun juga berlaku hal yang sama, yakni dengan menggunakan lensa makro ketika kita ingin mengisolasi subjek dan mengaburkan background maka settingan aperture terlebar dapat kita gunakan.
Nah pengaturan nilai aperture untuk mengaburkan background, berapa jarak background dan subjek agar tampak blur dapat anda baca dalam artikel mendapatkan bokeh yang indah. Aperture pada setiap lensa berbeda-beda, pada lensa prime biasanya memiliki bukaan sangat lebar (nilai kecil misal. f/1.4), dan pada lensa zoom biasanya memiliki bukaan terlebar f/4. Disinilah kelebihan lensa prime yang dapat menangkap gambar dalam kondisi minim cahaya, anda dapat membaca perbedaan lensa prime/fixed dan lensa zoom untuk mengetahui lebih lanjut.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Copyright by ADP Share. Powered by Blogger.

- Copyright © ADP Share -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -