Posted by : a Wednesday, October 3, 2012



Kali ini, saya akan membahas tentang persaingan Apple dengan Google dalam dunia teknologi. Sebelumnya, dalam konteks 'perang gadget' Apple berada di atas angin terhadap Samsung, karena menang dalam pengadilan di Amerika Serikat (AS). Namun ternyata keunggulan itu tidak berlangsung lama. Apple ternyata menguji coba
aplikasi maps mereka pada iOS 6, update sistem operasi gadget terbaru mereka.

Uji coba itu dilakukan untuk menggantikan Google maps, yang selama ini adalah aplikasi maps default di iOS. Dalam rilis Apple maps itu, ternyata banyak keluhan dari user. Banyak lokasi yang dianotasi dengan keliru, dan berpotensi menyebabkan pengguna maps tersesat.

CEO Apple Tim Cook pun sampai meminta maaf karena Apple maps pada iOS 6 tidak bekerja dengan baik. Selain itu, Tim Cook juga mempersilakan user untuk menggunakan Google maps pada web browser safari pada iOS.

Mengapa Apple begitu 'ngotot' menggantikan Google maps, yang merupakan aplikasi yang sudah sangat teruji, dengan aplikasi buatan mereka sendiri yang belum teruji?

Strategi Perang Termonuklir Apple

Sekadar reminder, Apple memiliki kebencian dan dendam kesumat terhadap Google. Apple menuduh bahwa Android besutan Google adalah curian. Tuduhan yang sebenarnya absurd, karena Google membeli Android dari perusahaan open source, dan kernel Android sendiri adalah Linux, yang merupakan produk open source besutan Linus Torvalds

Adapun inilah strategi Apple untuk menghadapi Google:

1. Menyeret sekutu bisnis Google ke pengadilan. Android adalah open source, tidak mungkin didispute oleh Apple karena tidak bisa dipatenkan. Namun user android, seperti Samsung, yang dapat dituntut.
2. Mengembangkan software sendiri untuk gantikan toolbox dan aplikasi buatan Google.

Konteks mengganti Google maps dengan aplikasi maps buatan sendiri adalah implikasi dari perang termonuklir poin kedua. Dari informasi yang kami peroleh, Apple tidak hanya berencana mengembangkan aplikasi maps, namun bahkan lebih jauh lagi.

Mereka sedang mengembangkan search engine mandiri, dan aplikasi Siri pada iOS adalah semacam 'intermediate' untuk mencapai produk search engine itu. Apple juga bersekutu dengan Twitter, dan mengintegrasikan Twitter ke dalam iOS dan MacOSX terbaru mereka, dalam rangka menghadang ekspansi Google+. Apple juga habis-habisan mengembangkan layanan cloudnya sendiri, dalam rangka menghadang Google drive.

Tentu saja, keinginan Apple untuk menggantikan semua layanan Google pada platform mereka sah-sah saja. Namun, kasus Apple maps, dimana banyak user yang mengeluh. Adalah pelajaran yang sangat berharga.

Di dalam dunia IT, bahkan sebuah produk software jika memasuki tahap beta sekalipun tidak boleh memiliki bugs sefatal itu. Hal ini yang sebaiknya mendorong Apple untuk mempertimbangkan kembali hubungan kerjasamanya dengan Google.

Sinergi Jerman & Perancis

Hubungan diplomatik antara Jerman dan Prancis dapat menjadi pelajaran bagi Apple dan Google. Selama ratusan tahun, Jerman dan Prancis terlibat dalam berbagai konflik bersenjata. Mulai dari Perang Napoleon, Perang Dunia I, dan Perang Dunia II. Namun, pada akhirnya, mereka bekerja sama dalam pemerintahan Uni Eropa di Brussel.

Semua dalam rangka menghindari terjadinya kembali perang di Eropa. Mereka juga bersama-sama membangun Euro zone, yang sayangnya agak bermasalah sekarang ini. Selain itu, Jerman biasanya mendukung pejabat Prancis yang dinominasikan dalam birokrasi komisi Eropa, demikian sebaliknya. Jerman dan Prancis juga bersama-sama memveto pusat komando NATO di Brussel, sewaktu AS berencana menginvasi Irak.

Namun, kedua negara tersebut bersaing habis-habisan dalam perdagangan, pariwisata dan pendidikan. Kita lihat saja persaingan TGV versus DB, Peugeot versus Mercedes, Renault versus BMW, Air France versus Lufthansa, dan Universitas Paris (Sorbonne dan lainnya) versus Universitas Berlin (Humbolt dan Freie).

Hal ini menunjukkan, bahwa walau kedua negara menghindari 'zero sum game', namun mereka tetap bersaing dalam berbagai bidang.

Saran saya, Apple dan Google mengambil model hubungan Jerman-Prancis sebagai model hubungan mereka. Selama ini sudah dilakukan Apple dengan Microsoft, dan sebenarnya dengan Samsung juga sudah dalam bidang hardware.

Apple sebaiknya realistis mengakui bahwa aplikasi dan jasa buatan Google masih pantas untuk digunakan pada platform mereka. Sementara itu, Google dan Samsung juga harus terus menghasilkan inovasi yang segar dalam gadget-gadget mereka, dan itu sudah mereka lakukan pada desain terbaru. Inovasi-inovasi itu akan menghindarkan Google dan kawan-kawan dari tuntutan pengadilan oleh Apple.

Mana yang Terbaik Bagi User?

Saya mengimbau kepada Apple, kubur jauh-jauh paradigma 'perang termonuklir' yang bernuansa 'zero sum game'. Model 'persaingan asimetris' ala Jerman-Prancis jauh lebih realistis untuk diterapkan. Google sendiri saya yakin selalu siap dengan model hubungan seperti ini.

Dalam konteks ini, Tim Cook harus menentukan sikap. Era Steve Jobs sudah berlalu, dan dia bebas menentukan arah kebijakan manajemen Apple, yang bisa saja berbeda dari apa yang sudah digariskan Jobs.

Pasca kemenangan Apple atas Samsung di pengadilan AS, Tim Cook dan Larry Page sudah mengadakan pertemuan. Walau tidak terlalu jelas apa saja kesepakatan antara kedua pihak, diharapkan ke depannya akan ada pertemuan-pertemuan untuk hasilkan kesepakatan produktif antara kedua pihak.

User akan jauh diuntungkan dengan sinergi seperti ini, karena akan lebih banyak fitur dan inovasi yang dapat digunakan. Dengan 'zero sum game', user akan dirugikan karena inovasi akan berhenti sama sekali. Kalau diteruskan, energi kedua perusahaan akan habis untuk kebencian yang menghilangkan obyektifitas.

Saya yakin, banyak user gadget iOS yang sangat menginginkan supaya tetap menggunakan aplikasi, jasa/layanan Google. Sementara itu, banyak pemakai gadget Android, yang juga tetap setia menggunakan laptop atau desktop MacOSX.

Mereka, para user ini, berhak mendapatkan hal-hal terbaik dari Apple dan Google dengan sinergi di antara keduanya. Persaingan ala 'Jerman-Prancis’ antara Apple dan Google justru akan semakin menguntungkan user, karena akan semakin banyak inovasi yang tumbuh dari situ.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Copyright by ADP Share. Powered by Blogger.

- Copyright © ADP Share -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -