- Back to Home »
- Tokoh »
- Ketegasan Bung Karno Menghadapi Amerika & Israel
Posted by : a
Friday, November 30, 2012
1. Memaksa Eisenhower
Dwight Eisenhower, presiden Amerika
dibuat terperangah oleh Soekarno yang notabenenya cuma pemimpin negara baru.
Cerita berawal dari kunjungan Soekarno ke Amerika pada tahun 1960. Saat itu,
Soekarno merasa tersinggung pasalnya tidak seperti layaknya pemimpin negara
lain, kedatangan Soekarno tak dijemput dan disambut Presiden Eisenhower.
Kemarahan Soekarno memuncak ketika dia merasa dibiarkan menunggu berjam-jam
oleh Eisenhower di gedung putih.
"Aku bicara pada protokol apakah
aku harus menunggu lebih lama lagi?, bila demikian aku akan pergi sekarang
juga. lalu orang itu pucat dan memohon untuk menunggu sebentar. Dia pun lari ke
dalam, keluarlah Eisenhower," jelas Soekarno dalam buku Bung Karno
Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno. Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah.
2. Go to Hell with Your Aid
Berbeda dengan pemimpin negara lainnya,
Soekarno juga pernah menolak mentah-mentah bantuan dari Amerika Serikat. Saat
itu, Soekarno melihat ada niat terselubung Amerika yang waktu itu menginginkan
diberangusnya paham komunis dari Asia.
Soekarno yang berjanji tak mau meminta-minta dari negara
lain bahkan menilai Amerika 'riya' jika memberi bantuan. Sehingga menyebabkan
negara penerima bantuan kehilangan muka. Menyikapi hal ini Soekarno langsung
mengatakan, "Persetan dengan bantuanmu! lautan dollar tak akan dapat
merebut hati kami" teriak Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah
Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
3. Pidato anti imperialisme
Dukungan terhadap Palestina pernah
ditunjukan Soekarno lewat pidato kenegaraannya. Saat itu Soekarno yang keluar
dari PBB juga marah terhadap Israel dan beberapa negara lain yang dianggap
merampas kemerdekaan negara lain. "Bagi kita Israel, Yaman Selatan
dan Malaysia secara legal tidak ada! Mereka itu secara legal memang tidak
ada," tegas Soekarno dalam pidato peringatan 10 tahun Konferensi Asia
Afrika di Jakarta, 18 April 1965.
Soekarno pun bertekad untuk membantu
baik tenaga dan persenjataan untuk membantu pembebasan negara-negara tersebut.
4. Menolak Israel di Asian Games 1962
Wujud lain dukungan Soekarno terhadap
Palestina ditunjukannya dengan mengusir Israel dan Taiwan dari Asian Games
tahun 1962 yang berlangsung di Jakarta. Alhasil, akibat keberanian Soekarno,
Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan Indonesia sebagai peserta di
Olimpiade Tokyo.
Soekarno kemudian menjadi penggagas
dibentuknya GANEFO (Games of the New Emerging Forces), pesta perhelatan
olahraga bersama negara-negara berhaluan kiri lainnya. Namun pesta olahraga ini
hanya berlangsung sekali akibat persoalan politik yang mengelilinginya.